Sekarga Jadi Sorotan dalam Kasus PT.Garuda Indonesia
Opini
Sekarga Jadi Sorotan dalam
Author : Dody Triguno
Ada apa dengan Garuda Indonesia maskapai plat merah kebanggaan masyarakat Indonesia ini ?
Belum lama dari kasus salah satu karyawan PT.Reska Multi Usaha, yang mengomentari salah satu menu makanan yang sempat viral di akun Instagram “sad food” beberapa waktu lalu, yang langsung di selesaikan dengan cerdas. Saat ini giliran PT. Garuda Indonesia yang mengalaminya. Lagi dan lagi masalah ini mulai keruh dikarenakan karyawannya sendiri.
Tengah ramai di perbincangkan di berbagai media, PT. Garuda Indonesia banyak disoroti mengenai krisis yang ada pada saat ini. Berawal dari seorang video blogger Rius Vernandes yang tengah membahas pelayanan di kelas bisnis Garuda Indonesia tersebut. Rupa nya Serikat Pegawai Garuda Indonesia atau Sekarga tidak terima mengenai konten Rius tersebut. Sekarga melaporkan Rius kepada Polisi atas pencemaran nama baik yang di posting oleh Rius tersebut.
Berasal dari berita yang beredar, pasalnya kritik terhadap Garuda Indonesia dapat disampaikan secara konstruktif ke pihak manajemen Garuda Indonesia. Namun Rius tanpa konfirmasi langsung mengunggah video tersebut. Sekarga merasa tidak terima dengan konten yang dibuat oleh Rius tersebut. Sekarga menganggap konten tersebut berisikan kritik, yang mana hal itu bisa disampaikan langsung.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan yang dikutip dari laporan Tirto.id, “Manajemen Garuda tidak mencegah sekarga dalam pelaporan tersebut, karena sekarga merupakan berdiri secara independen”.
Menurut Ketua Harian Sekarga Tomy Tampaty yang dikutip dari laporan Tirto.id membenarkan pelaporan tersebut, dan juga hal itu tidak di kordinasikan dengan manajemen Garuda yang merupakan reaksi natural dari karyawan.
Saya sebagai penulis menaruh perhatian khusus pada sekarga yang mana menjadi sumber krisis ini terjadi. Dilihat dari pemberitaan yang ada, fakta yang ada di lapangan saya dapat menganalisa bahwa kesalahan dari sekarga yang dapat membuat kasus Garuda Indonesia semakin menjadi krisis. Serikat tidak memandang jauh dampak dari pelaporan tersebut. Saya memandang bahwa sekarga ini tidak melihat secara jauh dampak yang akan terjadi pada aktivitas bisnis Garuda Indonesia dengan melayangkan laporan ke polisi tersebut.
Kita semua paham Garuda indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah, mulai dari masalah harga tiket, hingga laporan keuangan.
Sekarga terkesan memunculkan sikap yang semena mena terhadap kasus ini. Pelaporan ini terkesan tidak didasarkan pada pemikiran yang intelektual, sehingga membuat krisis ini muncul. Selain itu sekarga juga terkesan tidak memliki manajemen yang baik bahkan tidak memiliki komunikasi yang aktif dan erat yang harusnya di jalin dengan pihak Garuda Indonesia.
Saya tidak melihat keharmonisan yang ada diantaranya. Dapat di buktikan dari pelaporan sekarga terhadap Rius ini tidak diketahui atau tidak dikonfirmasi kepada pihak Garuda Indonesia.
Sekarga juga terlihat seperti tidak paham terhadap bisnis. Padahal sekarga ini salah satu yang melancarkan bisnis tersebut. Apakah mereka tidak melihat bagaimana jika bisnis ini terpaksa diberhentikan. Hal ini akan berdampak langsung terhadap kehidupan karyawan. Hal yang akan terjadi adalah PHK. Karyawan akan diberhentikan karena bisnis tersebut tidak berjalan semestinya.
Ketidakharmonisan antara sekarga dan pihak manajemen garuda juga menimbulkan pemikiran saya muncul bahwa pihak garuda tidak membina karyawannya secara baik. Apakah Karyawan tidak diberikan pengetahuan terhadap menejemen komunikasi terutaman ketika krisis. Atau apakah tidak adanya pendampingan bagi karyawan terhadap kasus yang sebelumnya terjadi.
Sederhananya karyawan akan mencerminkan citra perusahaan. Karyawan akan menjadi sesuatu yang vital pada perusahaan ini. Kita tahu bahwa customer banyak berkomunikasi langsung kepada karyawan. Produk dan pelayanan yang ditawarkan dari Garuda Indonesia kepada customer pun melalui karyawan tersebut. Lalu, adanya krisis ini apakah tidak adanya pendampingan secara khusus baik sebelum kasus ataupun pada kasus yang sedang terjadi.
Statement dari VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan terhadap sikap yang tidak mencegah pelaporan tersebut atau berusaha memulihkan kasus ini, terkesan memperkeruh kasus menjadi semakin krisis terhadap Garuda Indonesia.
Sudah kita saksikan bersama dampak dari pelaporan tersebut. Banyak masyarakat yang mendukung Rius. Konten yang disajikan juga tampak tidak terlalu memuat kritik keras terhadap perusahaan. Semua disampaikan secara baik dalam konten tersebut. Tapi sekarga malah memiliki pikiran dan analisa yang berbeda terhadap hal ini.
Kini Garuda Indonesia masih menjadi pembicaraan atas berbagai pengumuman yang dilayangkan pihak Garuda. Kabar terakhir yang di kutip dari kompas.com 19/7/2019 bahwa Sekarga telah mencabut laporan terhadap Rius Youtuber tersebut. Saya masih menunggu langkah Garuda selanjutnya yang lebih cerdas dalam memulihkan kasus tersebut.
Bagaimana menurut anda ?
Tulis opini anda di kolom komentar.
Sekarga Jadi Sorotan dalam
Kasus PT.Garuda Indonesia.
Author : Dody Triguno
Ada apa dengan Garuda Indonesia maskapai plat merah kebanggaan masyarakat Indonesia ini ?
Belum lama dari kasus salah satu karyawan PT.Reska Multi Usaha, yang mengomentari salah satu menu makanan yang sempat viral di akun Instagram “sad food” beberapa waktu lalu, yang langsung di selesaikan dengan cerdas. Saat ini giliran PT. Garuda Indonesia yang mengalaminya. Lagi dan lagi masalah ini mulai keruh dikarenakan karyawannya sendiri.
Tengah ramai di perbincangkan di berbagai media, PT. Garuda Indonesia banyak disoroti mengenai krisis yang ada pada saat ini. Berawal dari seorang video blogger Rius Vernandes yang tengah membahas pelayanan di kelas bisnis Garuda Indonesia tersebut. Rupa nya Serikat Pegawai Garuda Indonesia atau Sekarga tidak terima mengenai konten Rius tersebut. Sekarga melaporkan Rius kepada Polisi atas pencemaran nama baik yang di posting oleh Rius tersebut.
Berasal dari berita yang beredar, pasalnya kritik terhadap Garuda Indonesia dapat disampaikan secara konstruktif ke pihak manajemen Garuda Indonesia. Namun Rius tanpa konfirmasi langsung mengunggah video tersebut. Sekarga merasa tidak terima dengan konten yang dibuat oleh Rius tersebut. Sekarga menganggap konten tersebut berisikan kritik, yang mana hal itu bisa disampaikan langsung.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan yang dikutip dari laporan Tirto.id, “Manajemen Garuda tidak mencegah sekarga dalam pelaporan tersebut, karena sekarga merupakan berdiri secara independen”.
Menurut Ketua Harian Sekarga Tomy Tampaty yang dikutip dari laporan Tirto.id membenarkan pelaporan tersebut, dan juga hal itu tidak di kordinasikan dengan manajemen Garuda yang merupakan reaksi natural dari karyawan.
Saya sebagai penulis menaruh perhatian khusus pada sekarga yang mana menjadi sumber krisis ini terjadi. Dilihat dari pemberitaan yang ada, fakta yang ada di lapangan saya dapat menganalisa bahwa kesalahan dari sekarga yang dapat membuat kasus Garuda Indonesia semakin menjadi krisis. Serikat tidak memandang jauh dampak dari pelaporan tersebut. Saya memandang bahwa sekarga ini tidak melihat secara jauh dampak yang akan terjadi pada aktivitas bisnis Garuda Indonesia dengan melayangkan laporan ke polisi tersebut.
Kita semua paham Garuda indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah, mulai dari masalah harga tiket, hingga laporan keuangan.
Sekarga terkesan memunculkan sikap yang semena mena terhadap kasus ini. Pelaporan ini terkesan tidak didasarkan pada pemikiran yang intelektual, sehingga membuat krisis ini muncul. Selain itu sekarga juga terkesan tidak memliki manajemen yang baik bahkan tidak memiliki komunikasi yang aktif dan erat yang harusnya di jalin dengan pihak Garuda Indonesia.
Saya tidak melihat keharmonisan yang ada diantaranya. Dapat di buktikan dari pelaporan sekarga terhadap Rius ini tidak diketahui atau tidak dikonfirmasi kepada pihak Garuda Indonesia.
Sekarga juga terlihat seperti tidak paham terhadap bisnis. Padahal sekarga ini salah satu yang melancarkan bisnis tersebut. Apakah mereka tidak melihat bagaimana jika bisnis ini terpaksa diberhentikan. Hal ini akan berdampak langsung terhadap kehidupan karyawan. Hal yang akan terjadi adalah PHK. Karyawan akan diberhentikan karena bisnis tersebut tidak berjalan semestinya.
Ketidakharmonisan antara sekarga dan pihak manajemen garuda juga menimbulkan pemikiran saya muncul bahwa pihak garuda tidak membina karyawannya secara baik. Apakah Karyawan tidak diberikan pengetahuan terhadap menejemen komunikasi terutaman ketika krisis. Atau apakah tidak adanya pendampingan bagi karyawan terhadap kasus yang sebelumnya terjadi.
Sederhananya karyawan akan mencerminkan citra perusahaan. Karyawan akan menjadi sesuatu yang vital pada perusahaan ini. Kita tahu bahwa customer banyak berkomunikasi langsung kepada karyawan. Produk dan pelayanan yang ditawarkan dari Garuda Indonesia kepada customer pun melalui karyawan tersebut. Lalu, adanya krisis ini apakah tidak adanya pendampingan secara khusus baik sebelum kasus ataupun pada kasus yang sedang terjadi.
Statement dari VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan terhadap sikap yang tidak mencegah pelaporan tersebut atau berusaha memulihkan kasus ini, terkesan memperkeruh kasus menjadi semakin krisis terhadap Garuda Indonesia.
Sudah kita saksikan bersama dampak dari pelaporan tersebut. Banyak masyarakat yang mendukung Rius. Konten yang disajikan juga tampak tidak terlalu memuat kritik keras terhadap perusahaan. Semua disampaikan secara baik dalam konten tersebut. Tapi sekarga malah memiliki pikiran dan analisa yang berbeda terhadap hal ini.
Kini Garuda Indonesia masih menjadi pembicaraan atas berbagai pengumuman yang dilayangkan pihak Garuda. Kabar terakhir yang di kutip dari kompas.com 19/7/2019 bahwa Sekarga telah mencabut laporan terhadap Rius Youtuber tersebut. Saya masih menunggu langkah Garuda selanjutnya yang lebih cerdas dalam memulihkan kasus tersebut.
Bagaimana menurut anda ?
Tulis opini anda di kolom komentar.
Komentar
Posting Komentar